Kamis, 27 Agustus 2015

Teater






Pengertian Teater

            Secara etimologis : Teater adalah gedung pertunjukan atau auditorium. Dalam arti luas, teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak.
Teater bisa juga diartikan sebagai drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media : Percakapan, gerak dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian, tarian, dsb.
Teater (bahasa Inggris: theater atau theatre, bahasa Perancis théâtre berasal dari kata theatron (θέατρον) dari bahasa Yunani, yang berarti "tempat untuk menonton").
Teater adalah istilah lain dari drama, tetapi dalam pengertian yang lebih luas, teater adalah proses pemilihan teks atau naskah, penafiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses pemahaman atau penikmatan dari public atau audience (bisa pembaca, pendengar, penonton, pengamat, kritikus atau peneliti). Proses penjadian drama ke teater disebut prose teater atau disingkat berteater.
Teater bisa diartikan dengan dua cara yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas.
1.      Teater dalam arti sempit adalah sebagai drama (kisah hidup dan kehiudpan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan orang banyak dan didasarkan pada naskah yang tertulis).
2.      Dalam arti luas, teater adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak contohnya wayang orang, ketoprak, ludruk dan lain-lain.
Kesimpulanya seni teater adalah sebuah tontonan yang ditontonkan kepada banyak orang yang mengandung amanat tersendiri dan bertujuan untuk menghibur para penonton.


 Sejarah Teater Indonesia

            Sejarah teater tradisional di Indonesia  dimulai sejak sebelum Zaman Hindu. Pada zaman itu, ada tanda-tanda bahwa unsur-unsur teater tradisional banyak digunakan untuk  mendukung upacara ritual.
Teater tradisional merupakan bagian dari  suatu upacara keagamaan ataupun upacara adat-istiadat dalam tata cara  kehidupan masyarakat kita. Pada saat itu, yang disebut “teater”,  sebenarnya baru merupakan unsur-unsur teater, dan belum merupakan  suatu bentuk kesatuan teater yang utuh.
Setelah melepaskan diri dari  kaitan upacara, unsur-unsur teater tersebut membentuk suatu seni pertunjukan yang lahir dari spontanitas rakyat dalam masyarakat  lingkungannya. 
Proses terjadinya atau munculnya teater tradisional di Indonesia bervariasi dari satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini  disebabkan oleh unsur-unsur pembentuk teater tradisional itu berbeda-beda, tergantung kondisi dan sikap budaya masyarakat, sumber dan tata-cara di mana teater tradisional lahir.




Unsur-Unsur Dalam Teater :
Intrinsik :

Ø  Naskah atau Skenario
o   Naskah atau Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan dialog yang diucapkan .
Ø  Pemeran
o   Pemain merupakan orang yang memerankan tokoh tertentu. Ada tiga jenis pemain, yaitu peran utama, peran pembantu dan peran tambahan atau figuran. Dalam film atau sinetron, pemain biasanya disebut Aktris untuk perempuan, dan Aktor untuk laki-laki.
Ø  Sutradara
o   Sutradara adalah seseorang yang memimpin jalanya sebuah produksi, dari pra produksi sampai pascaproduksi. Baik dari segi kreatif maupun teknis, dengan menggunakan sistem single kamera maupun multi kamera, didalam ruangan atau di luar ruangan.

Ø  Properti
o   Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan teater. Contohnya kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, dan lain-lain

Ø  Penataan
Seluruh pekerja yang terkait dengan pementasan teater, antara lain:
·         Tata Rias adalah cara mendadandani pemain dalam memerankan tokoh teater agar lebih meyakinkan.
·         Tata Busana adalah pengaturan pakaian pemain agar mendukung keadaan yang menghendaki. Contohnya pakaian sekolah berbeda dengan pakaian harian.
·         Tata Lampu adalah pencahayaan dipanggung.
·         Tata Suara adalah pengaturan pengeras suara.
  

Contoh teater- tater yang ada di Indonesia:
1.     Teater musical
Biasanya teater ini mengandung unsur musik dan masih ada amanat tersendiri bagi pnonton dan teater ini biasanya juga mengandung drama-drama dan diselangi musik.

2.      Teater Tradisional
Teater ini masih mengandalkan alat atau bahan tradisional biasanya menceritakan cerita sejarah salah satu contoh teater tradisional adalah wayang kulit.

3.     Teater klasik
teater ini biasanya dipakai untuk para bangsawan/priyayi . sekarang sudah sulit menemukan teater ini.

4.     Teater modern
Teater ini mengandung drama dan dipertontonkan bagi masyarakat dan memiliki amanat . teater ini biasanya disisipkan syair atau nada dan music, dan biasanya pada teater ini disisipkan puisi.
5.     Teater layar kaca
Teater ini yang sering kita tonton yaitu sinetron. Definisi teater ini kurang lebih sama dengan pengertian seni teater modern. Teater ini lebih mudah di tonton karena kita hanya menonton lewat media TV dan Bioskop. Salah satu contoh teater ini adalah Opera Van Java (OVJ) .


PAGELARAN SENI teater
Merancang pagelaran teater, langkah – langkah yang harus dibuat adalah sebagai berikut :

1.    menentukan tema yang akan diangkat
Tema  ini merupakan gagasan awal suatu teater.

2.    memberikan judul
judul merupakan buah hasil dari gagasan tema yang direncanakan sehingga dapat menggambarkan isi di dalamnya. Pemberian judul ini dilakukan dengan member nama pada karya yang akan dipentaskan.

3.      Menentukan jalan cerita
Jalan cerita atau disbut alur cerita bertujuan agar jalan  cerita tidak salah saat ditampilkan.

4.      Menentukan naskah
Naskah adalah hal yang harus ada dalam setiap pagelaran seni teater.



Fungsi teater.

Ø Menghibur penonton
Ø Memberi wawasan baru
Ø Teater tradisional melestarikan budaya Indonesia
Ø Amanat yang baik dan bermanfaat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar