Operating
System Linux Ubuntu
1.
SEJARAH
Sistem operasi
Unix dikembangkan dan
diimplementasikan pada tahun 1960-an dan pertama kali
dirilis pada 1970. Faktor
ketersediaannya dan kompatibilitasnya yang tinggi menyebabkannya dapat
digunakan, disalin dan dimodifikasi secara luas oleh institusi-institusi
akademis dan pada pebisnis.
Logo Linux (Tux) dimulai saat Linus Torvalds sedang berjalan-jalan di
taman Perth. Saat sedang berjalan itu lah Linus Torvalds di patok oleh seekor Pinguin
dan demam selama berhari-hari. Ia berfikir bahwa karakter pinguin cocok untuk
menjadi logo dari sistem operasi barunya itu. Maka diadakan sebuah kompetisi
untuk mendesain Logo Linux yang baru, dan kompetisi itu dimenangkan oleh Larry
Ewing yang berhasil menggambarkan seekor pinguin yang sedang duduk.
Proyek GNU
Proyek GNU yang mulai pada 1984 memiliki tujuan untuk membuat sebuah sistem
operasi yang kompatibel dengan Unix dan lengkap dan secara total terdiri atas perangkat lunak bebas. Tahun 1985, Richard Stallman mendirikan Yayasan Perangkat Lunak Bebas dan mengembangkan Lisensi Publik Umum GNU (GNU General Public License
atau GNU GPL). Kebanyakan program yang dibutuhkan oleh sebuah sistem operasi
(seperti pustaka, kompiler, penyunting teks, shell Unix dan sistem jendela) diselesaikan pada awal tahun 1990-an, walaupun elemen-elemen
tingkat rendah seperti device driver, jurik dan kernel masih belum selesai pada saat itu. Linus Torvalds pernah berkata bahwa
jika kernel GNU sudah tersedia pada saat itu (1991), dia tidak akan memutuskan
untuk menulis versinya sendiri.
MINIX
MINIX, sebuah sistem bertipe Unix yang ditujukan
untuk penggunaan akademis dirilis oleh Andrew S. Tanenbaum pada tahun 1987. Kode sumber MINIX 1.0 tercantum dalam bukunya Operating Systems: Design and Implementation. Walaupun dapat secara mudah didapatkan, modifikasi dan pendistribusian
ulang tidak diperbolehkan pada saat itu. Hak cipta dari kode sumbernya termasuk
ke dalam hak cipta dari bukunya yang dipublikasikan oleh Prentice Hall. Sebagai tambahan, disain versi 16-bit dari MINIX kemudian tidak secara baik diadaptasikan kepada versi 32-bit dari arsitektur Intel 386 yang murah dan populer yang
digunakan secara luas di komputer pribadi.
Tahun 1991, Torvalds mulai bekerja untuk membuat versi non-komersial
pengganti MINIX sewaktu ia belajar di Universitas Helsinki. Hasil kerjaannya itu yang kemudian akan menjadi kernel Linux.
Pada tahun 1992, Tanembaum menulis sebuah artikel di Usenet, mengklaim bahwa Linux sudah
ketinggalan zaman. Dalam artikelnya, ia mengkritik Linux sebagai sebuah sistem
operasi dengan rancangan monolitik dan terlalu terpaku dengan
arsitektur x86 sehingga tidak bersifat portable,
di mana digambarkannya sebagai sebuah "kesalahan mendasar". Tanenbaum
menyarankan bahwa mereka yang menginginkan sebuah sistem operasi modern harus
melihat kepada sebuah rancangan yang berdasarkan kepada model mikrokernel. Tulisan tersebut menekankan
tanggung jawab Torvalds yang berujung kepada sebuah debat tentang rancangan kernel monolitik dan
mikrokernel.
Sekarang ini Linux telah digunakan di berbagai domain, dari sistem benam sampai superkomputer, dan telah mempunyai posisi
yang aman dalam instalasi server web dengan aplikasi LAMP-nya yang populer. Pengembangan kernel Linux
masih dilanjutkan oleh Torvalds, sementara Stallman mengepalai Yayasan
Perangkat Lunak Bebas yang mendukung pengembangan komponen GNU. Selain itu, banyak individu dan perusahaan
yang mengembangkan komponen non-GNU. Komunitas Linux menggabungkan dan
mendistribusikan kernel, komponen GNU dan non-GNU dengan perangkat lunak
manajemen paket dalam bentuk distribusi Linux.
Desain
Linux merupakan sistem operasi bertipe Unix modular. Linux memiliki banyak disain yang berasal dari disain dasar Unix
yang dikembangkan dalam kurun waktu 1970-an hingga 1980-an. Linux menggunakan sebuah kernel monolitik, kernel Linux yang menangani kontrol
proses, jaringan, periferal dan pengaksesan sistem berkas. Device driver telah terintegrasi ke dalam kernel.
Banyak fungsi-fungsi tingkat tinggi di Linux ditangani oleh proyek-proyek
terpisah yang berintegrasi dengan kernel. Userland GNU merupakan sebuah bagian penting dari sistem Linux yang menyediakan shell dan peralatan-peralatan yang menangani banyak fungsi-fungsi dasar sistem operasi. Di atas kernel,
peralatan-peralatan ini membentuk sebuah sistem Linux lengkap dengan sebuah antarmuka pengguna grafis yang dapat digunakan, umumnya berjalan di atas X Window System.
Linux dapat dikendalikan oleh satu atau lebih antarmuka baris
perintah (command line
interface atau CLI) berbasis teks, antarmuka pengguna
grafis (graphical user
interface atau GUI, yang umumnya merupakan konfigurasi bawaan untuk versi
desktop).
Pada komputer meja, GNOME, KDE dan Xfce merupakan antarmuka pengguna yang paling
populer,[17] walaupun terdapat sejumlah varian antarmuka
pengguna. Antarmuka pengguna yang paling populer berjalan di atas X Window System (X), yang menyediakan transparansi
jaringan yang memperolehkan
sebuah aplikasi grafis berjalan di atas satu mesin
tetapi ditampilkan dan dikontrol di mesin yang lain.
GUI yang lain memiliki X
window manager
seperti FVWM, Enlightenment, Fluxbox, Icewm dan Window Maker. Manajer jendela menyediakan kontrol untuk
penempatan dan penampilan dari jendela-jendela aplikasi individual serta
interaksi dengan sistem jendela X.
Sebuah sistem Linux umumnya menyediakan sebuah antarmuka baris perintah lewat sebuah shell, yang merupakan cara tradisional untuk
berinteraksi dengan sebuah sistem Unix. Sebuah distro Linux yang dikhususkan untuk lingkungan peladen mungkin hanya memiliki CLI
sebagai satu-satunya antarmuka. Sebuah sistem yang tidak memiliki monitor hanya dapat dikontrol melalui
baris perintah lewat protokol seperti SSH atau telnet.
Kebanyakan komponen tingkat rendah Linux, termasuk GNU Userland, menggunakan CLI secara
ekslusif. CLI cocok untuk digunakan pada lingkungan otomasi tugas-tugas yang repetitif
atau tertunda, dan menyediakan komunikasi inter-proses yang sangat sederhana. Sebuah
program emulator terminal grafis sering digunakan untuk mengakses CLI dari sebuah Linux desktop
Perbedaan
utama antara Linux dan sistem operasi populer lainnya terletak pada kernel Linux dan
komponen-komponennya yang bebas dan terbuka. Linux bukan
satu-satunya sistem operasi dalam kategori tersebut, walaupun demikian Linux
adalah contoh terbaik dan terbanyak digunakan. Beberapa lisensi perangkat lunak
bebas dan sumber terbuka berdasarkan
prinsip-prinsip copyleft, sebuah konsep yang
menganut prinsip: karya yang dihasilkan dari bagian copyleft harus juga merupakan copyleft. Lisensi perangkat lunak bebas yang paling umum, GNU GPL, adalah sebuah bentuk
copyleft, dan digunakan oleh
kernel Linux dan komponen-komponen dari proyek GNU.
Sistem Linux
berkaitan erat dengan standar-standar POSIX, SUS, ISO dan ANSI. Akan tetapi, baru
distribusi Linux-FT saja yang mendapatkan sertifikasi POSIX.
Proyek-proyek
perangkat lunak bebas, walaupun dikembangkan dalam bentuk kolaborasi, sering
dirilis secara terpisah. Akan tetapi, dikarenakan lisensi-lisensi perangkat
lunak bebas secara eksplisit mengijinkan distribusi ulang, terdapat
proyek-proyek yang bertujuan untuk mengumpulkan perangkat lunak-perangkat lunak
tersebut dan menjadikannya tersedia dalam waktu bersamaan dalam suatu bentuk
yang dinamakan distribusi Linux.
Sebuah distribusi Linux, yang umum disebut dengan "distro", adalah
sebuah proyek yang bertujuan untuk mengatur sebuah kumpulan perangkat lunak
berbasis Linux dan memfasilitasi instalasi dari sebuah sistem operasi Linux.
Distribusi-distribusi Linux ditangani oleh individu, tim, organisasi
sukarelawan dan entitas komersial. Distribusi Linux memiliki perangkat lunak
sistem dan aplikasi dalam bentuk paket-paket dan perangkat lunak yang
spesifik dirancang untuk instalasi dan konfigurasi sistem. Perangkat lunak
tersebut juga bertanggung jawab dalam pemutakhiran paket. Sebuah Distribusi
Linux bertanggung jawab atas konfigurasi bawaan, sistem keamanan dan integrasi
secara umum dari paket-paket perangkat lunak sistem Linux.
Linux
dikendalikan oleh pengembang dan komunitas penggunanya. Beberapa vendor
mengembangkan dan mendanai distribusi mereka sendiri dengan dasar kesukarelaan.
Debian merupakan contoh yang
bagus. Yang lain memiliki versi komunitas dari versi komersialnya seperti yang Red Hat lakukan dengan Fedora.
Di banyak kota
dan wilayah, asosiasi lokal yang dikenal dengan nama Kelompok Pengguna Linux (Linux Users Group
atau LUG) mempromosikan Linux dengan mengadakan pertemuan, demonstrasi,
pelatihan, dukungan teknis dan instalasi sistem operasi Linux secara gratis.
Ada banyak juga komunitas Internet yang menyediakan
dukungan terhadap pengembang dan pengguna Linux. Banyak proyek distribusi dan
perangkat lunak sumber terbuka yang memiliki ruang percakapan IRC atau newsgroup. Forum
daring merupakan bentuk lain untuk mendapatkan dukungan, contoh: LinuxQuestions.org dan forum Gentoo. Distribusi Linux
memiliki milis dengan pembagian
topik seperti penggunaan atau pengembangan.
Ada beberapa
situs web teknologi yang berfokuskan kepada Linux. Linux
Weekly News adalah sebuah cernaan mingguan dari berita-berita
yang berkaitan dengan Linux. Sementara itu Linux Journal merupakan majalah
Linux daring yang dirilis setiap bulan. Slashdot adalah situs web
berita yang berhubungan dengan teknologi yang memiliki banyak berita tentang
Linux dan perangkat lunak bebas. Groklaw memiliki berita
mendalam tentang kemajuan Linux dan memiliki banyak artikel yang berhubungan
dengan kernel Linux serta hubungannya dengan GNU dalam proyek GNU. Majalah Linux cetakan umumnya
memiliki cakram sampul yang memuat perangkat
lunak atau bahkan distribusi Linux lengkap.
Walaupun Linux
secara umum tersedia secara gratis, beberapa perusahaan besar menjalani model
bisnis yang terdiri dari penjualan, dukungan dan kontribusi terhadap Linux dan
perangkat lunak bebas; ini termasuk Dell, IBM, HP, Sun Microsystems, Novell, dan Red Hat. Lisensi perangkat
lunak bebas di mana digunakan Linux secara eksplisit mengakomodasi
komersialisasi; hubungan antara Linux dan vendor-vendor individual dapat
dilihat sebagai suatu simbiosis. Satu model bisnis
yang umum dari pemasok komersial yaitu dengan mengenakan biaya atas dukungan
khususnya terhadap pengguna-pengguna kalangan bisnis. Sejumlah perusahaan
menawarkan versi bisnis dari distribusi Linux mereka, antara lain berupa
dukungan atas paket-paket tak bebas dan alat bantu untuk mengatur sejumlah
besar instalasi atau untuk memudahkan tugas-tugas administratif. Model bisnis
yang lain adalah dengan memberikan perangkat lunak secara gratis untuk
penjualan perangkat keras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar